Pemilu Presiden Republik Indonesia tahun 2024 telah berakhir dengan diumumkannya pasangan calon nomor urut 02 sebagai pemenang. Perolehan suara paslon 02 sebesar 58,59%, mengungguli paslon 01 dan 03. Keputusan KPU mengundang kontroversi dengan banyak pihak yang meragukan keberlangsungan demokrasi. Berbagai polemik muncul sejak pemilihan calon wakil presiden yang menimbulkan perdebatan terkait usia dan pengalaman Gibran Rakabuming Raka. Tidak hanya itu, pemerintahan Presiden Joko Widodo juga terlibat dalam kontroversi dengan dugaan campur tangan untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Hal ini menggugah opini masyarakat tentang proses demokrasi yang diwarnai oleh kepentingan politik segelintir orang. Meskipun ada berbagai kontra dan opini negatif, hasil keputusan KPU dan MK adalah final. Masyarakat diharapkan untuk merespons dengan camat akan putusan yang telah dibuat. Aspek media massa juga ditekankan dalam memberikan informasi akurat tanpa pengaruh opini. Selain itu, sebagai warga negara, kesadaran akan peran dalam menjaga nilai-nilai demokrasi harus dijunjung tinggi agar keberlangsungan bangsa terjaga. Adanya harapan besar di pundak Prabowo-Gibran untuk mewujudkan Indonesia Emas juga menjadi agenda yang diharapkan bisa terwujud dengan baik. Semua elemen masyarakat diajak untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam keberagaman, sebagai landasan bangsa Bhinneka Tunggal Ika.
Janji Prabowo-Gibran Mewujudkan Indonesia Emas: Realita Atau Mimpi?
Previous article
