Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan hasil penggeledahan di rumah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, terkait kasus dugaan rasuah dalam pengadaan iklan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Tbk. Barang bukti yang disita meliputi barang elektronik, kendaraan, dan barang lainnya. Meskipun demikian, KPK tidak merinci detail barang bukti yang diamankan, namun disebutkan ada sepeda motor yang turut disita. Tessa Mahardhika, Juru Bicara KPK, menyampaikan bahwa Ridwan Kamil akan dipanggil sebagai saksi setelah Hari Raya Idul Fitri, namun waktu pasti pemanggilan belum dapat dipastikan. Penyidik KPK sedang mengumpulkan bahan untuk pemeriksaan terhadap Ridwan Kamil.
KPK berencana melakukan pemeriksaan terhadap Ridwan Kamil setelah Lebaran dalam rangka mengungkap kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Tbk. Kasatgas Penyidikan KPK, Budi Sokmo Wibowo, menjadwalkan pemeriksaan dalam dua minggu ke depan untuk mendapatkan keterangan dari saksi-saksi internal BJB sebelum memeriksa Ridwan Kamil. Yuddy Renaldi, mantan Direktur Utama BJB, merupakan salah satu tersangka kasus ini yang diduga telah menyebabkan kerugian negara dalam jumlah besar. Kepala Divisi Penyidikan KPK, Budi Sokmo Wibowo, mengungkapkan bahwa BJB mengalokasikan dana untuk penayangan iklan kepada enam perusahaan, namun pengadaan dilakukan tanpa mengikuti prosedur yang berlaku.
KPK menduga adanya selisih pembayaran dan dugaan manipulasi dalam penentuan pemenang pengadaan iklan yang menyebabkan kerugian keuangan negara. KPK juga menemukan adanya timbal balik dalam proses pengadaan iklan yang melibatkan sejumlah pihak, termasuk individu yang bertanggung jawab dalam perusahaan tersebut. Penggeledahan dilakukan tidak hanya di rumah Ridwan Kamil, tetapi juga di kantor BJB di Bandung untuk mengumpulkan bukti terkait kasus ini. Penyidik KPK terus melakukan langkah-langkah penyelidikan untuk menegakkan hukum dan mengungkap kebenaran terkait kasus dugaan korupsi ini.