Hari Asma Sedunia 7 Mei: Pahami Gejala dan Cirinya

Jangan Lewatkan

Setiap tanggal 7 Mei diperingati sebagai Hari Asma Sedunia yang tidak hanya menjadi perayaan simbolik, tapi juga sebagai pengingat penting akan betapa seriusnya penyakit asma yang bukan sekadar gangguan pernapasan biasa. Tahun ini, Global Initiative for Asthma (GINA) menekankan tema “Make Inhaled Treatments Accessible for ALL” untuk menyoroti pentingnya akses inhaler sebagai pengobatan utama bagi penderita asma. Inhaler sangat vital dalam mengontrol gejala sehari-hari dan mencegah serangan asma yang dapat membahayakan nyawa.

Data dari GINA menunjukkan bahwa asma adalah salah satu penyakit kronis tidak menular paling umum di dunia dengan lebih dari 260 juta orang terdampak dan lebih dari 450 ribu jiwa meninggal setiap tahunnya karena penyakit ini. Ironisnya, sebagian besar kematian ini sebenarnya dapat dicegah. Masalah utama terletak pada ketersediaan dan harga obat inhaler, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana 96 persen kematian akibat asma disebabkan oleh sulitnya akses inhaler yang mengandung kortikosteroid.

Tantangan yang sama juga dihadapi di negara maju karena biaya pengobatan yang tinggi. Oleh karena itu, pada peringatan Hari Asma Sedunia ini, mari lebih memahami asma agar para penderita dapat menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan aman. Asma adalah kondisi kronis yang dapat mempengaruhi kualitas hidup jika tidak ditangani dengan benar. Gejalanya antara lain batuk yang berlangsung terus-menerus, sesak napas terutama saat beraktivitas, napas berbunyi, dan dada terasa berat atau tertekan.

Perlu diwaspadai bahwa gejala asma sering muncul karena pemicu tertentu seperti tungau debu rumah, bulu hewan, perubahan cuaca, kelelahan fisik, obat-obatan tertentu, atau serbuk sari. Gejala cenderung memburuk pada malam hari atau menjelang pagi, dan dapat muncul secara berulang namun ada kalanya tidak ada keluhan sama sekali dalam periode tertentu. Gejala asma bisa membaik dengan pengobatan atau bahkan mereda sendiri tanpa pengobatan.

Asma tidak memandang usia, jenis kelamin, atau gaya hidup, dan dapat menyerang siapa pun mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk mengenali gejala dan ciri khas asma agar dapat mengambil langkah yang tepat, cepat, dan bijak. Peringatan Hari Asma Sedunia bukan hanya tentang meningkatkan kesadaran, tetapi juga memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk hidup lebih sehat tanpa terbatasi oleh masalah pernapasan.

Source link

Semua Berita

Berita Terbaru