Ritual Memandikan Perahu Papak dalam Perayaan Peh Cun Kota Tangerang
Di bawah cahaya temaram lampion dan pantulan sinar bulan di Sungai Cisadane, masyarakat Tionghoa Kota Tangerang menggelar salah satu rangkaian sakral dalam perayaan Peh Cun. Ritual ini berupa memandikan Perahu Papak, di Pendopo Peh Cun Tanah Gocap pada Jumat malam. Tradisi ini bukan sekadar acara rutin, tetapi juga menjadi simbol pembersihan batin dan harapan akan keselamatan, kelancaran, dan keberkahan yang sudah turun-temurun dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu.
Ketika malam mulai menjelang, tepian sungai dipadati oleh warga yang hadir membawa harapan. Mereka turut menyaksikan prosesi memandikan Perahu Papak, yaitu perahu tradisional yang biasa digunakan dalam lomba perahu naga, dengan menggunakan air sungai yang telah diberkati. Begitu asap dupa mulai mengepul, ditambah doa-doa yang dipanjatkan dan alunan musik tradisional yang mengiringi prosesi, suasana penuh khidmat terasa.
Js Yap Cun Goan, seorang rohaniawan, menjelaskan bahwa ritual ini merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur serta penandanya penyucian. Ia menegaskan bahwa momen ini penting sebagai wujud menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan leluhur. Selain sebagai seremoni, prosesi tersebut juga menjadi bagian integral dari identitas budaya Kota Tangerang, yang terkenal sebagai kota dengan kekayaan tradisi Tionghoa-Indonesia yang hidup beriringan.
Diketahui bahwa ritual memandikan perahu sudah menjadi tradisi rutin sejak pertama kali Festival Peh Cun diadakan pada tahun 1910. Prosesi tersebut juga menjadi bagian penting dari acara Festival Perahu Naga Peh Cun di Kota Tangerang setiap tahunnya. Selain itu, ritual memandikan perahu dari Kapitan Oey Khe Tay kepada Kelenteng Boen Tek Bio telah menjadi salah satu ikon budaya yang seringkali menarik perhatian wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Melalui ritual memandikan Perahu Papak ini, terjalinlah ikatan antara tradisi, sejarah, dan generasi saat ini. Hal ini menjadi bukti konkret betapa pentingnya menjaga nilai dan warisan budaya dalam menghadapi arus perkembangan zaman. Ritual ini di tengah gemerlap Kota Tangerang juga memberikan pesan yang kuat dalam rangka melestarikan kekayaan budaya yang dimiliki Kota Tangerang.