Home Olahraga Perbedaan Padel dan Tenis: Penjelasannya

Perbedaan Padel dan Tenis: Penjelasannya

0

Olahraga padel semakin populer di kalangan pecinta olahraga raket di seluruh dunia, disebut sebagai “sepupu tenis” yang lebih santai dan sosial. Permainan ini menawarkan keseruan dan mudah dipelajari oleh berbagai kalangan. Padel mulai diminati di Indonesia sebagai alternatif olahraga yang menyenangkan dan mempererat hubungan sosial dengan bertambahnya fasilitas padel di beberapa kota besar.

Padel, diciptakan oleh Enrique Corcuera di Meksiko pada akhir 1960-an, dimainkan di lapangan lebih kecil daripada tenis, dikelilingi dinding kaca dan kawat yang menjadi bagian dari permainan seperti squash. Berbeda dengan tenis, padel lebih fokus pada strategi dan refleks cepat menggunakan pantulan bola dari dinding daripada pukulan keras.

Beberapa perbedaan mendasar antara padel dan tenis termasuk ukuran lapangan, raket, bola, servis, dan gaya bermain. Padel dimainkan di lapangan kecil dengan dinding, bolanya lebih besar, dan servis dilakukan di bawah pinggang sementara tenis di lapangan terbuka tanpa dinding dan menggunakan servis overhead.

Popularitas padel terus meningkat di seluruh dunia dengan lebih dari 25 juta orang dari 90 negara memainkannya. Di Indonesia, padel semakin populer dengan hadirnya beberapa lapangan padel di kota-kota besar. Olahraga ini menjadi pilihan menarik untuk bersosialisasi dan berolahraga ringan namun menantang.

Dengan kelebihan pada sosialitas, aksesibilitas, dan dinamika permainan, padel menawarkan alternatif menarik dari tenis. Bagi yang mencari olahraga raket yang santai namun kompetitif, padel bisa menjadi pilihan ideal. Fenomena global ini mulai terasa di Indonesia dengan beberapa lapangan tenis yang diubah menjadi lapangan padel.

Source link

Exit mobile version