Pemerintah Provinsi Banten akan melakukan kajian ulang terkait rencana pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Regional. Ini dilakukan menyusul usulan dari Kementerian Lingkungan Hidup agar daerah di Banten menerapkan sistem aglomerasi dalam pengelolaan sampah lintas wilayah. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten, Arlan Marzan, menyampaikan bahwa keputusan ini diambil setelah rapat koordinasi antara KLH, Pemprov, dan pemerintah kabupaten/kota. Dia menekankan perlunya membuat penyesuaian dengan kendala yang dihadapi tiap daerah, seperti Kota Tangerang yang masih terkendala instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Tantangan terbesar dalam pembangunan TPSA Regional adalah penolakan masyarakat karena khawatir lingkungan tercemar. Namun, akan dilakukan upaya edukasi untuk mengatasi penolakan tersebut. Sekretaris Utama KLH, Rosa Vivien Ratnawati, menekankan pentingnya penerapan aglomerasi bagi daerah dengan timbulan sampah kecil, seperti Cilegon, Kota dan Kabupaten Serang, serta Lebak. Dia juga menyatakan bahwa metode pembuangan terbuka (open dumping) tidak lagi relevan dan perlu segera diubah. Overall, peningkatan pengelolaan sampah di Banten menuju sistem yang lebih terarah dan berkelanjutan menjadi fokus utama dalam kajian ulang tersebut.
