Pemerintah Kota Cilegon telah memastikan bahwa langkah rasionalisasi anggaran tahun 2025 tidak akan mengganggu program-program prioritas daerah. Walikota Cilegon, Robinsar, menjelaskan bahwa kebijakan penyesuaian anggaran tersebut dilakukan untuk menjaga efisiensi dan fokus pada pelayanan publik yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat. Meskipun terjadi penyesuaian dengan nilai sekitar Rp236 miliar hingga Rp76 miliar dari total sebesar Rp312 miliar yang terkoreksi, APBD Cilegon masih berada pada kisaran Rp1,9 triliun. Prioritas belanja tetap diberikan pada sektor-sektor utama seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.
Dalam upaya efisiensi belanja, Robinsar menyatakan bahwa akan ada pengurangan bantuan hibah nonprioritas, serta penyesuaian kegiatan yang tidak berkaitan dengan program prioritas yang sudah tertuang dalam RPJMD. Selain itu, fokus tetap pada pembangunan infrastruktur pengendali banjir, perbaikan drainase, tandon air, dan pengadaan pompa di sektor DPUPR. Meskipun terjadi pemotongan anggaran pada beberapa kegiatan, tidak ada program penting yang dikorbankan.
Selain itu, Pemkot Cilegon juga sedang mengambil langkah strategis untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor yang sudah ada, tanpa menciptakan sumber pendapatan baru. Robinsar menegaskan bahwa prinsip kebijakan fiskal Cilegon ke depan adalah rasional, efisien, dan berdampak langsung kepada masyarakat. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan Cilegon dapat tetap menjaga keseimbangan keuangan dan fokus pada pelayanan publik yang bermanfaat bagi masyarakat setempat.

