27.4 C
Jakarta
Monday, November 18, 2024

Aksi Desak Pembentukan Kabupaten Cilangkahan di Jakarta Dijaga Ketat Aparat

Jangan Lewatkan

Aksi warga tuntut pembentukan Kabupaten Cilangkahan. (IST)

JAKARTA – Ribuan warga yang tergabung dalam Badan Koordinasi Pembentukan Kabupaten Cilangkahan, Banten, menggelar aksi di kawasan sekitar Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/7/2024). Aksi ini untuk mendesak pemerintah segera mengesahkan pembentukan Kabupaten Cilangkahan.

Aksi warga ini mendapat pengawalan ketat aparat keamanan. Kawasan Ring 1 dekat Istana Negara.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro menyebut sebanyak 1.949 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal demo tersebut.

“Untuk pengamanan aksi dari Badan Koordinasi Pembentukan Kabupaten Cilangkahan dan beberapa elemen massa, kami melibatkan 1.949 personel gabungan,” ujarnya dikutip dari Suara.com (jaringan BantenNews.co.id), Rabu (30/7/2024).

Personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. Personel ditempatkan di sejumlah titik sekitar Patung Kuda, Monumen Nasional (Monas).

Selain itu, pengamanan juga dilakukan untuk mengantisipasi dengan menyiapkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan dan mencegah massa aksi masuk ke Istana Negara.

Sedangkan pengalihan arus lalu lintas di sekitar Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lain bersifat situasional, melihat jumlah massa di lapangan.

Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa.

“Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di sekitaran Patung Kuda Monas itu massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lalu lintas yang akan mengarah ke Jalan Merdeka Barat akan dialihkan,” katanya.

Selain itu, Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.

Susatyo juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.

“Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di sekitar Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lain,” kata Susatyo.

Susatyo juga berpesan, personel yang terlibat pengamanan juga tidak ada yang membawa senjata api. “Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya di muka umum dengan humanis dan profesional,” katanya. (Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News


Source link

Semua Berita

Berita Terbaru