Kehadiran Mayor Teddy Indra, seorang perwira TNI aktif dan ajudan Prabowo Subianto, pada debat perdana capres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuai sorotan. Dalam foto yang beredar, Teddy terlihat mengenakan kemeja biru yang merupakan seragam kampanye Prabowo-Gibran dan berdiri di belakang cawapres Prabowo, Gibran Rakabuming Raka.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erwin Aksa menyatakan bahwa Teddy tidak masuk ke dalam struktur TKN Prabowo-Gibran. Menurutnya, kehadiran Teddy di KPU untuk menjalankan tugas sebagai ajudan Prabowo.
Erwin juga menyatakan bahwa Bawaslu memiliki hak untuk mengawasi jalannya proses pemilu dan menyerahkan kepada Bawaslu jika ada pembahasan perihal kehadiran Teddy di debat capres. Jika ada pelanggaran etika, TNI akan mengambil sikap karena netralitasnya dijaga.
Erwin menegaskan bahwa Teddy tidak boleh ikut mengatur kegiatan pemilu dan hanya boleh menjalankan tugasnya sebagai ajudan Prabowo. Netralitas anggota TNI sudah diatur dalam UU 34/2004 tentang TNI dan PKPU 15/2023 tentang Kampanye Pemilu. Dalam aturan itu, prajurit TNI dilarang ikut dalam kegiatan politik praktis, termasuk ikut sebagai timses salah satu paslon di pemilu.