Puluhan boneka raksasa berjalan secara perlahan mengelilingi alun-alun Kota Serang, menarik perhatian warga yang sedang sibuk dengan arus lalu lintas. Meski ukurannya besar, boneka-boneka ini bukanlah sosok menakutkan, melainkan peserta dari Festival Atraksi Boneka yang diadakan oleh komunitas Solid Art Indonesia. Festival ini diawali dengan pertunjukan teater boneka di Gedung Pendopo Gubernur Banten dan dilanjutkan dengan penampilan di Gedung Juang 45 Kota Serang, mulai dari siang hingga larut malam.
Berbagai cerita unik dan beragam ditampilkan dalam pertunjukan teater boneka ini, mulai dari kisah-kisah sejarah hingga legenda. Solid Art Indonesia telah merencanakan acara ini dengan matang sejak Januari, bekerja sama dengan seniman ternama dan para dosen seni untuk menghadirkan pertunjukan yang berkualitas. Lokakarya dihadiri oleh seniman dari berbagai kota dan kabupaten di Banten serta melibatkan teman-teman disabilitas untuk mewujudkan acara tersebut.
Melalui kompetisi pementasan teater boneka, Solid Art berhasil melibatkan lebih banyak peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, masyarakat umum, dan perwakilan komunitas. Selain memperkenalkan kesenian tradisional Banten, seperti Pepetan Wewe, Buaya Putih, dan Wayang Garing, festival ini juga berfungsi sebagai wadah bagi teman-teman disabilitas untuk unjuk bakat mereka.
Dukungan dari Kementerian Kebudayaan telah memastikan kesuksesan festival ini, dan diharapkan bisa menjadi acara tahunan yang lebih besar di masa mendatang. Alwin Prayoga, Direktur Solid Art Indonesia, berharap bahwa partisipasi dalam festival ini akan semakin meningkat setiap tahunnya, mengingat boneka merupakan bagian dari kehidupan dan kultur masyarakat sejak kecil. Semoga festival ini terus berlangsung dan memberikan dampak positif bagi pengembangan seni pertunjukan boneka di Banten.