Seorang wanita Indonesia berinisial DA diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang pria asal Malaysia berinisial ATMY di daerah Jakarta Selatan setelah keduanya membahas rencana perceraian. Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak menjelaskan bahwa insiden terjadi pada hari Rabu sekitar pukul 11.00 WIB dan dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada pukul 19.03 WIB. Pertengkaran dimulai ketika korban dan terlapor berdebat mengenai rencana perceraian mereka. Setelah perceraian, terlapor menghalangi korban untuk bertemu dengan anak mereka, yang menyebabkan terjadinya ketegangan.
Saat pertikaian tersebut, terlapor tiba-tiba mengarahkan gunting ke arah korban, sambil mengancam akan membunuh korban ketika korban sedang menggendong anak mereka. Namun, korban berhasil merebut gunting dari tangan terlapor dengan bantuan seorang saksi berinisial C. Terlapor kemudian melakukan penganiayaan dengan menggigit kepala dan pundak sebelah kanan korban, menunjukkan tindakan kekerasan yang tidak dapat diterima.
Korban merasa dirugikan oleh tindakan tersebut, sehingga melaporkan kejadian tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya untuk penyelidikan lebih lanjut. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan dan menunjukkan pentingnya menangani konflik dengan cara yang damai. Hal ini juga mencerminkan perlunya mediasi dan bantuan hukum dalam kasus perceraian untuk mencegah eskalasi kekerasan. Oleh karena itu, validitas dan keamanan informasi harus menjadi prioritas dalam menangani sengketa rumah tangga.
