Home Hukum & Kriminal Polres Metro Jaksel: Penjagaan Ketat Demo

Polres Metro Jaksel: Penjagaan Ketat Demo

0

Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) menerapkan penjagaan ketat menyusul demo yang terjadi di beberapa titik di Jakarta pada Jumat (29/8). Dari pengamatan, terlihat palang gerbang Polres Metro Jaksel terpasang rapat sejak pukul 12.05 WIB. Warga sekitar menjelaskan bahwa biasanya gerbang selalu terbuka selama izin diperiksa di pos penjagaan. Saat ini, sekitar enam personel berjaga di belakang pagar tersebut sambil melakukan pemantauan untuk mencegah kerusuhan. Beberapa dinding depan Polres Metro Jaksel juga dilapisi dengan tulisan vandalisme yang menghina kepolisian.

Seorang warga bernama Nur Hakim mengungkapkan bahwa sehari sebelumnya telah ada imbauan untuk tidak meninggalkan Polres Metro Jaksel saat massa berkumpul. Kemudian, sejumlah kelompok mahasiswa, termasuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) dan BEM Universitas Indonesia (UI), melakukan unjuk rasa di depan Markas Polda Metro Jaya sebagai bentuk kekecewaan atas korban yang jatuh dalam demonstrasi sebelumnya di depan Gedung DPR. Salah satu korban adalah Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek daring yang meninggal karena tertabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob.

Kericuhan di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, terjadi setelah demonstran dan petugas kepolisian bentrok. Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Abdul Karim, mengungkapkan bahwa ada tujuh aparat Brimob yang berada di dalam kendaraan taktis yang masih dalam proses pemeriksaan. Demonstrasi ini bukan hanya menjadi unjuk kekecewaan, tetapi juga bentuk protes atas tuntutan masyarakat terhadap situasi politik saat ini. Masyarakat dilarang keras untuk mengambil konten ini tanpa izin dari Kantor Berita ANTARA untuk mencegah penyalahgunaan informasi.

Source link

Exit mobile version