Polres Pelabuhan Tanjung Priok telah memeriksa lima saksi terkait kebakaran KM Dorolonda milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang sedang menjalani perawatan tahunan di galangan kapal PT Dok Koja Bahari (DKB) pada Senin (11/8). Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah H Tobing, menyatakan bahwa hingga saat ini, lima saksi telah memberikan keterangan dan olah tempat kejadian perkara telah dilakukan guna mengungkap penyebab kebakaran kapal. Harapannya adalah dapat segera menemukan akar permasalahan dari kejadian tragis ini yang melibatkan kapal yang mampu mengangkut 2.000 penumpang.
Saat ini, penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pelabuhan Tanjung Priok masih dalam proses penyelidikan, menunggu hasil identifikasi dari laboratorium forensik. Setelah semua bukti terkumpul, rencananya adalah menggelar perkara dan menentukan status penyelidikan menjadi penyidikan. PT Pelni, sebagai pemilik kapal, masih menunggu penjelasan lengkap dari PT Dok Koja Bahari terkait kebakaran yang menimpa KM Dorolonda yang tengah menjalani perawatan di galangan kapal di Pelabuhan Tanjung Priok. Hingga saat ini, PT Pelni masih menunggu penjelasan dari PT Dok Koja Bahari karena mereka yang bertanggung jawab sepenuhnya atas kapal Dorolonda selama menjalani perawatan tersebut. Sesuai rencana, kapal Dorolonda menjalani perawatan tahunan sejak 29 Juli 2025 dan dijadwalkan selesai pada 11 Agustus 2025, sementara rencana “sea trial” dijadwalkan pada 14 Agustus 2025.
Manajer Komunikasi Korporasi PT Pelni, Ditto Pappilanda, menjelaskan bahwa selama kapal berada di galangan kapal, tanggung jawabnya sepenuhnya ada pada PT Dok Koja Bahari. Menurut Pappilanda, saat kejadian, kapal sedang dalam tahap perawatan tahunan dan kapal Dorolonda mengalami kebakaran di tahap akhir perawatan tersebut. Saat ini, PT Pelni masih menunggu hasil pemeriksaan dampak kebakaran untuk menentukan kerugian yang dialami. Semua pihak menantikan hasil lengkap dari pemeriksaan tersebut untuk memperoleh gambaran yang jelas terkait insiden tersebut.
