Demonstrasi di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan pada pukul 21.00 WIB menyaksikan pengunjuk rasa membakar Halte Transjakarta Polda Metro Jaya. Dalam kegelapan, api membara terangkat tinggi, menyulut kepulan asap gelap. Meskipun anggota Kepolisian berusaha menghalangi, massa tetap berupaya memasuki area sambil ditekan dengan water cannon dan gas air mata. Di tengah kekacauan, petasan dilemparkan, memaksa sejumlah orang mencari perlindungan di Polda Metro Jaya.
Dalam rangkaian protes, kelompok mahasiswa dari BEM SI dan BEM UI mengadakan aksi di Polda Metro Jaya untuk mengekspresikan ketidakpuasan atas insiden di DPR RI. Seorang pengemudi ojek daring, Affan Kurniawan, meninggal karena insiden selama unjuk rasa. Kejadian menyebabkan gelombang aksi protes, di mana aparat Brimob yang diduga terlibat sedang dalam proses penyelidikan.
Dampaknya terasa luas, seperti penutupan Stasiun MRT Istora Mandiri dan Senayan Mastercard. Rencananya, layanan MRT akan beroperasi tanpa berhenti sebagai tindak lanjut atas situasi yang terjadi. Kericuhan dari demonstrasi di depan gedung parlemen mengakibatkan terjadinya unjuk rasa susulan dan meningkatkan ketegangan di berbagai area di sekitar Jakarta Pusat.
Penutupan Stasiun Istora Mandiri dan insiden di Polda Metro Jaya memperlihatkan situasi tegang yang sedang berlangsung di ibu kota. Respons pihak kepolisian dan masyarakat menjadi sorotan utama dalam menangani ketegangan dan memastikan keamanan terjaga. Semua pihak, termasuk masyarakat, diharapkan dapat bekerja sama untuk menghindari eskalasi kekerasan dan mencari solusi yang sejalan dengan semangat perdamaian.