Sebanyak seratus remaja dalam rencana tawuran di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur dipicu oleh ejekan di media sosial. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly, menjelaskan bahwa provokasi tersebut terjadi antar kelompok di platform sosial. Rencana tawuran melibatkan aliansi kelompok dari berbagai daerah dengan sekitar 100 orang berkumpul membawa sepeda motor di lapangan sepak bola Lubang Buaya. Polisi berhasil menangkap 36 remaja yang membawa senjata tajam, sementara sisanya melarikan diri. Para pelaku yang ditangkap berasal dari Jakarta Timur, Depok, Bogor, dan Tangerang, yang diundang oleh kelompok Amser Setu berbasis di Cipayung untuk tawuran. Nicolas mengungkapkan bahwa kelompok ini terbiasa terlibat dalam kegiatan tawuran dan polisi sedang mendalami keterkaitan mereka dengan kejadian serupa sebelumnya di Jakarta Timur. Kelompok ini terdiri dari berbagai profesi seperti satpam, pegawai swasta, pekerja lepas, petugas keamanan, sopir, ojek online, dan pengangguran, yang tergabung bukan berdasarkan latar belakang institusi pendidikan atau tempat tinggal, tetapi karena ajakan dari rekan-rekan mereka. Polisi berhasil menggagalkan rencana tawuran ini dengan menangkap sebagian remaja dan menyita senjata tajam setelah melakukan patroli siber dan memantau aktivitas mereka di media sosial.
Tawuran Remaja di Jaktim: Dampak Buruk Ejekan di Sosmed
