Seorang mata elang (debt collector) dengan inisial VMA yang melakukan penganiayaan terhadap korban di Kelapa Gading, Jakarta Utara, mengaku membeli sebuah aplikasi untuk melacak nomor polisi kendaraan yang memiliki tunggakan angsuran kredit. Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Kelapa Gading, AKP Kiki Tanlim, mata elang biasanya menggunakan aplikasi tersebut untuk memantau pelat nomor motor yang melintas di jalan dan jika ada yang terdaftar dengan tunggakan, mereka langsung mengejar. Jika berhasil mendapatkan motor yang menunggak, mereka akan mendapatkan upah dari perusahaan pembiayaan kendaraan.
VMA bersama tiga rekannya menjadi viral di media sosial ketika melakukan penarikan motor secara paksa dan penganiayaan terhadap pemilik motor. Kejadian ini terjadi pada Rabu, 30 Juli. Setelah terjadi cekcok, salah satu mata elang, VMA, melakukan penganiayaan terhadap korban dengan menendang bahu korban. Korban telah menjalani visum untuk mengetahui kondisinya setelah mengalami penganiayaan tersebut.
Unit Reskrim Polsek Kelapa Gading berhasil menangkap pelaku VMA di sebuah SPBU di Tanah Abang pada Senin, 4 Agustus, dan masih melakukan penyidikan terhadap pelaku tersebut. Penyidikan terhadap kasus ini masih terus berlangsung untuk menindaklanjuti tindakan yang dilakukan oleh para mata elang.
