Mengelola keuangan merupakan tantangan bagi banyak orang, terutama di era modern yang serba cepat dan konsumtif. Namun, kita dapat belajar dari cara Rasulullah SAW mengatur keuangan agar stabil, meningkat, dan tidak boros. Beliau selalu menekankan pentingnya memprioritaskan kebutuhan pokok, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Hidup sederhana adalah teladan utama Rasulullah SAW, yang mengajarkan agar tidak terlalu terikat pada harta benda. Menabung dan menghindari boros juga diajarkan, agar dapat mengendalikan pengeluaran dan mendahulukan kebutuhan penting.
Selain itu, menyusun anggaran yang terencana merupakan kunci dalam mengelola keuangan. Rasulullah SAW menekankan bijak dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran untuk menghindari utang yang memberatkan. Berbagi dengan sesama melalui berinvestasi secara bijak, bersedekah, dan membayar zakat juga menjadi bagian dari ajaran beliau. Mencatat pemasukan dan pengeluaran, serta memantau kondisi keuangan secara keseluruhan, adalah disiplin yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Terakhir, beliau juga menekankan pentingnya menghindari utang yang tidak perlu dan melunasi utang tepat waktu.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita bisa mengelola keuangan dengan lebih disiplin, menabung secara efektif, dan tetap seimbang antara kebutuhan dunia dan kewajiban spiritual. Fungsi keuangan dalam Islam bukan hanya untuk kepentingan materi, tetapi juga untuk membersihkan harta dan mendatangkan keberkahan. Dengan demikian, praktik mengatur keuangan berdasarkan contoh Rasulullah SAW adalah langkah yang bijak dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
