Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf Aljufri, mengungkapkan keyakinannya bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto dapat memimpin Indonesia untuk menjadi pemimpin regional di ASEAN. Salim menyampaikan hal ini selama kunjungannya ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, pada Jumat sore (11 Oktober).
Salim menekankan pentingnya persatuan di antara semua komponen bangsa, terutama dalam menghadapi konflik global yang dapat berdampak pada Indonesia.
“Melihat situasi global saat ini—ketidakpastian, konflik seperti di Rusia dan Ukraina, dan agresi rezim Zionis terhadap rakyat Palestina—kita perlu bersatu dan berpikir secara komprehensif tentang bagaimana negara besar ini dapat menghadapi tantangan tersebut, karena dampaknya pasti akan dirasakan di sini,” ujar Salim.
Dia menyoroti potensi Indonesia sebagai negara besar, dengan sumber daya alam yang luas dan populasi yang besar, dan mengatakan bahwa Indonesia seharusnya bertujuan untuk memimpin di wilayah ASEAN.
“Sebagai negara besar, baik dari segi wilayah maupun populasi, dan dengan kekayaan alam kita, kita harus berusaha untuk menjadi pemimpin di wilayah ini. Saya yakin Prabowo Subianto mampu menjadi pemimpin tersebut,” tambah Salim.
Salim juga mengaitkan peran kepemimpinan Indonesia dengan pentingnya mendukung hak Palestina atas kemerdekaan, mengingat hubungan sejarah yang kuat antara kedua negara tersebut.
“Jika kepemimpinan itu diwujudkan, saya yakin bahwa negara tercinta kita tidak akan dilupakan oleh Palestina. Mereka berhak untuk mencapai kemerdekaan mereka, sama seperti saat kita meraih kemerdekaan kita, mereka adalah yang pertama mengakui dan mendukung kemerdekaan Indonesia,” kata Salim.
Untuk menandai hubungan yang kuat antara Prabowo dan PKS, Salim mengucapkan sebuah pantun khusus, mencerminkan ikatan yang kuat antara Prabowo dan partai tersebut.
“Hubungan PKS dengan Bapak Prabowo Subianto sudah lama dan mendalam—sebuah ikatan hati yang sangat dalam,” ujar Salim sebelum mengucapkan pantun:
“Tahu dilempar di Pantai Belawan,
Rame berterbangan burung merpati,
Jauh sudah kami berjalan
Namun hubungan yang indah tersebut tetap di hati kami.”
Dan dia mengakhiri dengan mengatakan:
“Kalau tak ada kapal pinisi,
Manalah sanggup kita arungi dunia,
Kalau lah kami tidak berkoalisi,
Manalah sanggup majukan bangsa.”
Kata-kata puisi Salim melambangkan kerjasama yang berkelanjutan antara PKS dan Prabowo saat mereka bergerak maju untuk membangun Indonesia yang lebih kuat.