Osteoporosis dikenal sebagai penyakit tulang rapuh yang membuat tulang rentan patah. Meskipun sering dikaitkan dengan penuaan, osteoporosis dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak muda, jika kesehatan tulang tidak dijaga. Apa sebenarnya osteoporosis, jenis dan gejalanya? Osteoporosis terjadi ketika kepadatan tulang menurun, membuat tulang rentan dan mudah patah. Fraktur akibat osteoporosis dapat mengancam kualitas hidup, meningkatkan risiko cacat, kesakitan, bahkan kematian.
Tulang adalah jaringan hidup yang terus memperbarui dirinya. Osteoporosis terjadi ketika pembentukan tulang baru tidak seimbang dengan hilangnya tulang lama. Osteoporosis sering kali menyebabkan patah tulang pada panggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Gejala nyeri dan penurunan massa tulang dapat dirasakan saat aktivitas ringan seperti membungkuk atau bersin.
Jenis osteoporosis dibagi menjadi primer dan sekunder. Osteoporosis primer terjadi saat wanita memasuki usia lanjut atau menopause, disebabkan oleh penurunan hormon estrogen. Sedangkan osteoporosis sekunder timbul akibat penyakit tertentu atau penggunaan obat-obatan yang mengganggu pembentukan tulang baru. Osteoporosis sering disebut sebagai “penyakit sunyi” karena gejalanya tidak terasa pada tahap awal. Gejala seperti nyeri punggung, postur tubuh membungkuk, mudah patah, dan penurunan tinggi badan dapat terjadi.
Pencegahan osteoporosis sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang sejak dini. Konsultasikan dengan ahli untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah atau mengelola osteoporosis dengan tepat.