Pagi Rabu 2 Juli 2025 membawa kesedihan bagi warga Lingkungan Sukadana 1 di Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Mereka terpaksa melawan petugas Pemerintah Kota (Pemkot) Serang yang hendak meratakan rumah-rumah mereka dengan alat berat. Pria, wanita, dan anak-anak menolak keras keputusan tersebut, dan suasana dipenuhi jeritan dan tangisan menyayat hati. Aksi protes ini bahkan melibatkan blokade jalan serta pembakaran ban bekas. Dalam kerumunan massa yang gelap, terlihat seorang wanita berhijab cokelat memeluk erat wanita lain sambil menangis. Tangisan dan teriakan protes dari wanita ini mencerminkan kemarahan warga lainnya yang merasa terancam dan tidak didengar. Mereka menuntut keadilan dan perlindungan atas hak untuk tetap tinggal di tanah keluarga mereka. Protes ini sebagai bentuk penolakan terhadap rencana relokasi dan penggusuran pemukiman, menggambarkan keyakinan bahwa relokasi bukan sekadar pemindahan fisik, tetapi ancaman terhadap kehidupan dan mata pencaharian mereka. Keseluruhan situasi di Sukadana 1 terus dipantau dengan harapan penyelesaian yang adil bagi warga yang kini hidup dalam ketidakpastian.
Tangis Pilu Warga Sukadana 1 Kota Serang: Tolak Relokasi
