Olahraga padel semakin populer di DKI Jakarta setelah penerapan pajak hiburan untuk olahraga ini. Banyak artis tanah air yang rutin memainkannya sehingga olahraga padel dijuluki sebagai “olahraga selebriti”. Padel adalah jenis olahraga raket yang mencampur unsur tenis dan squash. Cara bermainnya mirip dengan tenis namun dengan aturan dan teknik yang unik. Olahraga padel pertama kali diciptakan oleh Enrique Corcuera dari Meksiko pada tahun 1969. Kemudian, padel berkembang di Spanyol menjadi pusat pertumbuhan olahraga ini. Organisasi resmi Federasi Padel Dunia (IPF) didirikan pada tahun 1991 di Madrid, Spanyol. Di sana, padel memiliki lebih dari 20.000 lapangan dan sekitar 6 juta pemain. Di Indonesia sendiri, olahraga padel mulai dikenal pada tahun 2020 dan popularitasnya melesat pada tahun 2025 terutama di kalangan anak muda dan publik figur.
Bermain padel bisa dilakukan oleh dua pasang pemain dalam format ganda. Lapangan padel lebih kecil dari lapangan tenis dan dikelilingi oleh dinding kaca dan kawat besi. Aturan dasar dalam bermain padel termasuk servis underarm, sistem skor seperti tenis, dan permainan terdiri dari tiga set. Olahraga padel memiliki manfaat kesehatan seperti meningkatkan kebugaran, melatih keseimbangan, dan mengurangi stres.
Untuk bermain padel diperlukan peralatan khusus seperti raket padel dan bola padel. Harga raket padel untuk pemula biasanya mulai dari Rp500 ribu hingga Rp1 juta, sementara raket profesional bisa mencapai Rp4,5 juta atau lebih tergantung merek dan materialnya. Bola padel memiliki tekstur lembut dan tekanan udara yang rendah. Selain itu, pemain juga perlu menyewa lapangan khusus padel dengan biaya sewa mulai dari Rp250 ribu hingga Rp500 ribu per jam. Jadi, bermain padel bukan hanya seru tapi juga bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.