Akademisi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Ahmad Sururi, menyoroti keputusan Pemerintah Kota Tangerang untuk menyewa mobil listrik untuk kepala daerah dan pejabat tinggi. Total anggaran yang dialokasikan untuk menyewa delapan unit kendaraan listrik ini mencapai Rp1.450.800.000 melalui Sekretariat Daerah Kota Tangerang. Sururi mempertanyakan alasan di balik keputusan ini, mengingat kemungkinan hanya sebagai simbol politik dan pencitraan tanpa mempertimbangkan analisis biaya dan manfaat yang mendasar. Beliau menegaskan bahwa keputusan ini dapat dianggap sebagai pemborosan, terutama karena sebagian pejabat masih memiliki kendaraan dinas yang layak. Efektivitas penggunaan mobil listrik ini, infrastruktur pendukung, dan ketersediaan sarana prasarana juga dipertanyakan oleh Sururi. Meskipun mendukung program penggunaan kendaraan ramah lingkungan, namun hal ini tidak boleh mengorbankan keuangan daerah atau membebani APBD. Mualim, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Tangerang, membenarkan adanya penyewaan kendaraan listrik ini untuk pimpinan daerah dan pejabat tinggi, namun tidak merinci merek atau tipe kendaraan yang disewa.
Sewa Mobil Listrik di Pemkot Tangerang: Simbol Politik atau Pencitraan?
