Sebuah perangkat desa di Desa Cadasari, Kabupaten Pandeglang bernama Ilham diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh Kepala Desanya. Insiden terjadi setelah rapat evaluasi bersama perangkat desa lainnya, di mana Ilham dituduh ditampar oleh sang Kepala Desa. Ilham mengungkapkan bahwa setelah menyampaikan rapat evaluasi, sang Kepala Desa tiba-tiba melemparkannya dengan tindakan kasar. Selain ditampar, Ilham juga diminta untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Dusun. Meskipun bingung dengan alasan di balik perlakuan tersebut, Ilham memutuskan untuk membuat laporan resmi pada pihak kepolisian.
Di sisi lain, Kades Cadasari membantah tuduhan penamparan dan menegaskan bahwa ia hanya meminta Ilham untuk mengundurkan diri karena evaluasi kinerjanya yang tidak memenuhi aturan, seperti sering tidak masuk kerja. Kades menjelaskan bahwa ia datang bersama dengan perangkat desa lainnya untuk meminta Ilham membuat pernyataan pengunduran diri. Meskipun demikian, Kades menegaskan bahwa tidak pernah melakukan tindakan kekerasan fisik terhadap Ilham. Dia juga menyatakan kesiapan untuk dikonfrontir dengan Ilham dan saksi lainnya.
Kisah kontroversial antara Ilham dan Kades Cadasari ini menjadi sorotan di masyarakat. Ilham bersikeras bahwa tindakan Kades terhadapnya adalah penghinaan terhadap harga dirinya, sementara Kades membela tindakannya sebagai bagian dari evaluasi kinerja yang wajar. Dalam hal ini, pihak berwenang akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran di balik klaim dan tuduhan dari kedua belah pihak.
