Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Serang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir tetapi baru mencakup sekitar 50 persen dari total sasaran. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana, mengungkapkan bahwa saat ini baru ada 20 Sentra Penyedia Program Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang aktif, padahal seharusnya ada minimal 64 dapur untuk melayani semua sekolah dan sasaran MBG lainnya. Zaldi menekankan bahwa pengadaan dapur MBG sebagian besar berasal dari sektor swasta, dengan hanya tiga dapur disediakan oleh pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional (BGN).
Dalam hal ini, pemerintah daerah berperan sebagai regulator dan fasilitator untuk memastikan optimalisasi kegiatan SPPG dalam mendukung anak sekolah dan penanganan stunting. Satgas percepatan program MBG di Kabupaten Serang juga telah terbentuk dan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menjaga kelangsungan program. Meskipun baru separuh penerima yang dilayani, Zaldi menyoroti animo tinggi pihak swasta dalam mengelola dapur MBG, namun seleksi dari BGN tetap harus mematuhi standar mutu yang berlaku.
Data penerima terus diperbarui sambil program MBG tetap berjalan. Pemberian makan bergizi tetap dilakukan meskipun proses verifikasi data anak sekolah, balita stunting, dan ibu hamil masih terus diperbarui. Zaldi menegaskan bahwa mutu dan standar tetap menjadi pertimbangan utama dalam seleksi pihak swasta yang akan mengelola dapur MBG. Dengan demikian, Kabupaten Serang terus berupaya memastikan program MBG dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.