Apem Barokah Pandeglang, Sajian yang Wajib Dicoba untuk Berbuka Puasa

Jangan Lewatkan

Ramadan di Pandeglang, Banten identik dengan tradisi dan kuliner khas, salah satunya adalah Apem Barokah, kue tradisional yang wajib dicoba saat buka puasa. Apem Barokah telah ada sejak tahun 1970 dan sekarang dikelola oleh generasi keempat, yaitu Lina. Kue ini terbuat dari tepung beras dan tape dengan tekstur lembut dan rasa manis yang khas.

Proses pembuatan Apem Barokah masih menggunakan metode tradisional. Adonan difermentasi selama 8 jam, dikukus dengan tungku dan kayu bakar, dan dibungkus dengan daun pisang. Tanpa pengawet, kue ini hanya tahan 1-2 hari.

Rumah produksi Apem Barokah terletak di Kampung Kadubungbang, Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang. Usaha ini sudah berlangsung sejak tahun 1970 dan telah mencapai generasi keempat dengan Lina sebagai pengelola saat ini. Bahan utama untuk membuat kue ini adalah tepung beras dan tape yang diuleni bersama air, kemudian difermentasi selama 8 jam. Proses pembuatannya harus dilakukan secara hati-hati karena tidak menggunakan pengawet.

Setiap harinya, sekitar 5 adonan besar Apem Barokah diproduksi dan jadwal produksi berlangsung mulai dari pagi hingga siang hari. Namun, di bulan Ramadan, produksinya meningkat karena permintaan yang tinggi. Proses memasak kue ini juga dilakukan secara tradisional menggunakan tungku dan kayu bakar.

Apem Barokah dijual dalam bungkusan isi 10 dengan harga Rp10.000 per bungkus. Jika ingin menambahkan gula aren, pembeli bisa mendapatkannya dengan tambahan harga Rp5.000. Kue ini menjadi favorit di Kabupaten Pandeglang, Lebak, dan sekitarnya, baik untuk konsumsi pribadi maupun sebagai oleh-oleh.

Apem Barokah memiliki ciri khas bentuk tebal dan mengembang, yang membedakannya dengan kue tradisional lainnya. Usaha keluarga ini tetap mempertahankan cara pembuatan yang turun temurun dan telah menjadi bagian dari berbagai acara dan perayaan di sekitar Pandeglang.

Melalui usaha yang terus berlanjut dari generasi ke generasi, Apem Barokah tetap menjadi favorit masyarakat setempat dan tetap dilestarikan sebagai bagian dari warisan kuliner tradisional yang patut dicoba.

Source link

Semua Berita

Berita Terbaru