Dugaan pembiaran aparat lokal terhadap insiden pengeroyokan terhadap Humas Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan jurnalis di kawasan PT Genesis Regeneration Smelting (GRS), Desa Cemplang, Kabupaten Serang menghebohkan pekan lalu. Kepala Desa Cemplang, Agustani, menjadi sorotan setelah disebut berada di lokasi kejadian. Namun, alih-alih menghentikan serangan, kehadirannya justru dinilai menyalahkan awak media. Sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Kades berada di sana namun tidak berusaha untuk menghentikan insiden. Sebelum terjadi keributan, Kades sempat bersalaman dengan awak media dan menyebut mereka dipanggil oleh pihak perusahaan, menyebabkan kebingungan. Meski kemudian Agustani membantah tudingan pembiaran dan menjelaskan bahwa ia datang setelah mendapat informasi dari RT setempat tentang sidak Menteri KLH di PT GRS. Meskipun agak terlambat, ia mencoba untuk melerai situasi. Keberadaan Kades di lokasi memunculkan pertanyaan tentang peran dan keterlibatannya dalam insiden tersebut. Agustani juga menegaskan bahwa Ketua Ormas N alias Kuncir tidak direkomendasikan olehnya untuk bekerja di perusahaan. Selain itu, terkait dengan lima tersangka yang merupakan pegawai perusahaan, Kades membantah informasi yang menyatakan bahwa mereka bukan anggota ormas. Ia mengklarifikasi bahwa keempat tersangka adalah warga setempat.
Jejak Kades Cemplang dalam Insiden Pengeroyokan Jurnalis PT GRS Serang
