27.3 C
Jakarta
Friday, November 15, 2024

Kaesang Mau Maju Pilkada Jakarta, Begini Respons Partai NasDem

Jangan Lewatkan

Liputan6.com, Jakarta Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, dikabarkan bakal ikut dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. Partai NasDem pun memberikan tanggapan.

Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai NasDem Willy Aditya menyambut positif bila Kaesang benar-benar maju di Pilkada Jakarta 2024.

“Semakin banyak figur yang bermunculan, rakyat akan diuntungkan. Harusnya teman-teman juga berani memunculkan figur yang lain,” kata Willy kepada wartawan, Kamis (6/6/2024).

Dia mengatakan seharusnya wartawan juga ikut berpartisipasi dalam memunculkan nama-nama yang laik dicalonkan menjadi kepala daerah, jangan tergantung pada satu-dua institusi saja.

“Prinsipnya semakin banyak yang bermunculan, publik akan tahu (bahwa) kita banyak pilihan,” ucap Willy.

Ditanya lebih jauh terkait peluang mengusung Kaesang Pangarep, Willy menjawab, “DKI terbuka dan harus dilihat juga secara sosio-historis.”

“DKI ini ada basis perlawanan ya. Jadi teman-teman lihat, di zaman orba saja PPP pernah jadi pemenang pemilu. Dia selalu memiliki ruang resistensi yang benar-benar luar biasa,” ucap Willy.

Willy menjelaskan, Pilkada Jakarta sangat berbeda dibandingkan pemilihan kepala daerah lain. Karena biasanya, Pilkada Jakarta menjadi parameter dari kontestasi Indonesia.

“Maka dia jadi panggung utama, semua berkepentingan. Siapa yang dapat panggung ini?” ujar Willy.

Willy kemudian menyinggung rekam jejak Jokowi, yang sebelum menjabat presiden pernah menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.

“Kita lihat sajalah, Pak Jokowi memang sebelum jadi presiden main teaternya sebagai apa? Ya kan ini bukan stepping stone (batu loncatan). Ini main teater, teater utama ini. Jadi siapa yang akan bertanding di sini, enggak bisa kita anggap isu lokal Jakarta. Walaupun ibu kota sudah pindah, ini Jakarta,” ucap Willy.

Dugaan praktik dinasti politik telah terjadi lama di Indonesia, bukan hanya di pemerintahan, tapi juga di dalam tubuh partai politik. Apakah dinasti politik masih terjadi hingga saat ini?

Source link

Semua Berita

Berita Terbaru