29.2 C
Jakarta
Friday, September 20, 2024

Ulangi ulang judul ini: 7 Respons Mulai dari Relawan hingga Partai Politik Setelah Prabowo Memilih Gibran sebagai Calon Wakil Presiden

Jangan Lewatkan

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menyatakan kader partai harus siap kecewa dan dikecewakan menyusul dinamika politik yang terus berjalan.

“Kader partai itu sudah saya beri pesan semua, harus siap kecewa dan siap dikecewakan. Nek durung (kalau belum) siap kecewa jangan jadi kader PDI Perjuangan,” kata F.X. Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Minggu 22 Oktober 2023.

Terkait dengan langkah politik salah satu kader partai PDI Perjuangan sekaligus Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang akhirnya menjadi pendamping bacapres dari partai lain, dia pribadi mengaku tidak kecewa.

“Kader militan enggak ada kata kecewa. Saya enggak pernah berpikiran negatif kepada orang lain, enggak mau menjelek-jelekkan,” katanya.

Menyinggung manuver Gibran yang mengawali karier politik di PDIP, Rudi mengatakan bahwa itu merupakan hak yang dilindungi oleh undang-undang.

Terkait dengan kelanjutan Gibran di PDI Perjuangan, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta mengatakan bahwa melihat kondisi saat ini, artinya Gibran secara otomatis sudah keluar dari PDI Perjuangan.

“Ya, otomatis to. Kalau sudah dari partai A ke partai B, berarti anggota partai B. Partai A-nya tergantung pada beliau sendiri,” katanya.

Disinggung secara etika politik, dia enggan menilai langkah yang sudah dilakukan oleh putra sulung Presiden RI Joko Widodo tersebut.

“Saya enggak mau menilai orang lain. Menilai diri sendiri saja compang-camping kok,” katanya yang dilansir dari Antara.

Ia juga memilih tidak ambil pusing dengan deklarasi capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dari Koalisi Indonesia Maju.

“Pengaruh atau tidak itu masyarakat yang bisa menilai. Tugas saya merawat dan mengelola kader PDI Perjuangan bergerak sat-set das-des memenangkan Ganjar dan Mahfud,” jelas Rudi.

Kemudian, Politikus Senior PDI Perjuangan PDIP Andreas Hugo Pareira mengaku kecewa dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, yang meninggalkan PDIP dan merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Sebagai kader PDI Perjuangan saya sangat kecewa dengan keputusan GRR yang meniggalkan PDI Perjuangan untuk dicalonkan oleh partai lain dan menjadi Cawapres dari KIM. Memang ini hak politik GRR, tetapi ini juga melukai hati banyak orang yang mengetahui dan merekam perjalanan karir GRR,” kata Andreas pada wartawan, Senin 23 Oktober 2023.

Andreas mengingatkan, PDIP tidak pernah bersikap tidak adil pada Gibran, justru menurutnya PDIP memberikan hak istimewa bagi Gibran.

“Apakah PDI Perjuangan telah berlaku tidak adil kepada beliau? Setahu saya ini tidak pernah terjadi. Yang bersangkutan justru selama ini mendapat tempat istimewa di partai; dicalonkan, diperjuangkan dan terpilih sebagai Walikota dalam usia karir politik yamg relatif baru,” kata dia.

Lebih lanjut, kata Andreas, Gibran dalam berbagai pernyataan publik di berbagai media selalu menyatakan sebagai kader PDI Perjuangan, taat pada peraturan, taat pada perintah Ketua Umum partai.

“Hanya dalam sekejap GRR dengan dinginnya PDI Perjuangan, meninggalkan Capres yang diusung PDI Perjuangan dan bergabung dengan Capres lain karena dicalonkan Wapres. Sebagai orang muda, tentu ini mencoreng wajah politiknya sendiri, akan menjadi catatan buruk soal karakter pemimpin; soal integritas, loyalitas dan soal kejujuran dalam berpolitik yang seharusnya ditunjukan oleh seorang calon pemimpin,” kata Andreas.

Menurut Andreas, publik akan mempertanyakan apakah kata-kata dan janji Gibran ke depan bisa dipegang. Ia menilai bisa saja Gibran akan berkhianat ke depan, sama seperti yang ia lakukan ke PDIP.

“Apakah yang selama ini diucapkan bisa dipegang? Hari ini perlakuan GRR terhadap PDI Perjuangan, bukan tidak mungkin besok-lusa terhadap partai yang mengusungnya menjadi Cawapres, bukan tidak mungkin juga terhadap rakyat yang memilihnya. Rakyat juga yang akan menilai,” pungkasnya.

Selain itu, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto buka suara soal deklarasi bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Menurut dia, pasca-penetapan Prabowo-Gibran, PDI Perjuangan semakin bergerak cepat, lebih mantap dan semakin semangat. Gibran saat maju pada 2021 ke persaingan Pilkada Solo setelah mendapatkan dukungan penuh dari PDI Perjuangan, setelah sebelumnya bergiat sebagai pemilik usaha penganan dan beberapa bisnis lain.

“PDI Perjuangan adalah ‘partai banteng’, semakin ditekan semakin semangat. Munculnya Prabowo-Gibran justru akan menjadi ‘kontrasting’ dengan Ganjar-Mahfud MD,” kata dia, dalam keterangannya di Jakarta, seperti dilansir Antara.

Ia mengatakan ‘kontrasting’ alias kebalikan itu terutama karena Ganjar-Mahfud dikenal sebagai figur yang visioner, punya nyali, dan perpaduan antara harapan percepatan daya unggul bangsa dan ketegasan dalam menegakkan keadilan.

Menurut dia, posisi Mahfud sebagai “pendekar hukum” dan pembela “wong cilik” menjadi semangat anti-korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang lahir kembali dengan daya semangat yang lebih besar.

Ia menegaskan bahwa PDI Perjuangan bersama PPP, Perindo, dan Partai Hanura serta relawan justru semakin meyakini jalan politiknya yang dibimbing oleh nilai moral dan etika politik.

“Namun pada saat bersamaan kami meyakini bahwa Ganjar Pranowo-Mahfud MD semakin mantap berkontestasi, bertarung dalam gagasan bagi daya unggul bangsa di masa depan, dan memiliki nyali karena berdiri kokoh dalam tuntunan mata hati rakyat,” ujarnya.

Hasto mengatakan politik itu sejatinya digerakkan oleh dedikasi bagi bangsa dan negara, berjuang untuk rakyat, bukan bagi kepentingan keluarga.

Menurut dia, ketika mandat rakyat bahwa kekuasaan itu untuk kepentingan seluruh bangsa dan negara, lalu dibelokkan menjadi ambisi, maka semua wajib bergerak dengan penuh keyakinan karena Ganjar-Mahfud MD berpihak pada kebenaran.

Semua Berita

Berita Terbaru