Jami’iyah Lil Maslahati Ummah akan mengundang calon presiden-calon wakil presiden yang menjadi peserta Pilpres 2024 untuk berdialog dengan kiai kampung di seluruh Indonesia. Acara tersebut akan diselenggarakan di Malang, Jawa Timur pada 18 November 2023 mendatang.
Pembina Jami’iyah Lil Maslahati Ummah, Najib Salim Attamimi, menyampaikan bahwa kiai kampung di seluruh Indonesia memperhatikan beberapa hal. Pertama, terkait rendahnya dukungan pemerintah terhadap petani dan kemajuan di sektor pertanian. Mereka mengungkapkan bahwa petani kesulitan mendapatkan pupuk dan harga jual produk pertanian rendah.
Kedua, mereka memperhatikan perbedaan kualitas pendidikan untuk warga desa di pondok pesantren. Kiai kampung menginginkan perlakuan yang sama dengan sekolah negeri dan sekolah perkotaan, karena mereka menganggap anak-anak di desa juga merupakan warga negara Indonesia.
Ketiga, mereka juga mengamati ketimpangan pelayanan kesehatan akibat rendahnya kualitas fasilitas kesehatan di pedesaan. Mereka berharap adanya aturan yang memastikan pelayanan kesehatan yang setara bagi semua masyarakat, baik di kota maupun di desa, terlebih bagi mereka yang telah membayar iuran BPJS.
Najib mengatakan bahwa kiai-kiai kampung akan menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada calon presiden-calon wakil presiden Pemilu 2024. Ada tiga isu yang menjadi prioritas, yaitu kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan. Mereka telah melakukan diskusi dari seluruh Indonesia untuk membahas isu-isu tersebut, dan akan menyampaikan resolusi mereka kepada calon presiden-calon wakil presiden.
Najib berharap ada perhatian dan intervensi dari presiden dan wakil presiden untuk memperbaiki masalah-masalah tersebut. Ia juga mengungkit kembali eksistensi kiai kampung pada tahun 2004 di mana mereka diberikan kesempatan untuk menyampaikan permasalahan di pedesaan yang kemudian ditanggapi oleh presiden terpilih dan wakil presiden saat itu.