32.7 C
Jakarta
Saturday, October 19, 2024

Sekjen PDIP, Siti Atikoh, menyebut bahwa Ganjar dan Mahfud berkomitmen dalam penanganan Stunting

Jangan Lewatkan

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, di tengah blusukan istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti banyak permasalahan akan stunting. Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara fun cooking bersama Siti Atikoh di Pasar Jaten, Kampung Jawi, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023).

Acara itu turut dihadiri Kelompok Wanita Tani (KWT) dari berbagai wilayah. Selain itu, juga hadir mendampingi Siti Atikoh, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, anggota DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti, dan sejumlah caleg PDIP.

“Kami datang ke Semarang untuk mendampingi Bu Siti Atikoh melakukan blusukan. Di tengah-tengah blusukan itu ternyata menemukan banyak masalah terkait dengan stunting,” kata Hasto.

Karena itulah, guna pemenuhan gizi bagi ibu dan anak demi mencegah stunting, pihaknya menghadirkan acara memasak dengan bahan-bahan yang berada di nusantara.

“Hari ini kita mencoba menampilkan bahwa Indonesia ini sebenarnya luar biasa dengan kekayaan kulinernya, kekayaan bumbu-bumbuan. Saya baru saja mencoba yang namanya Buntil itu enak banget rasanya, bakwannya enak, bakwaannya luar biasa,” ungkap Hasto.

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini merasa yakin, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut tiga tersebut akan fokus mencegah stunting. Karena itu pemenuhan kebutuhan gizi bagi masyarakat akan terus diperhatikan.

“Pak Ganjar-Prof Mahfud ini menaruh perhatian bagaimana kemajuan Indonesia itu dimulai dari keluarga dari dapur ibu-ibu semuanya,” ungkap Hasto.

Dia pun juga menyampaikan bahwa Ganjar-Mahfud akan mengedepankan program yang diberi nama KTP Sakti. Di llmana, ini juga sebagai bentuk untuk mencegah stunting.

“KTP Sakti ini artinya satu kartu terpadu untuk Indonesia. Jadi nanti urusan anti stunting, kemudian kebutuhan gizi cukup, urusan anak-anak agar sehat dari kandungan, itu dimulai dengan pendataan penduduk digitalisasi yang semua diintegrasikan melalui KTP Sakti,” jelas Hasto.

“Jadi Ibu-ibu ini nanti menyatukan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Pra Sejahtera, BLT, Bansos. Mengapa Pak Ganjar memprioritaskan ini? Karena banyak bansos yang tidak tepat sasaran, ada BLT yang tidak tepat sasaran,” kata Hasto yang kemudian disambut dengan kata betul oleh masyarakat yang hadir.

Dia pun memuji Siti Atikoh, bagaimana energi positifnya serta kepedulian akan keluarga, dipandangnya bisa memberikan ilmunya untuk masyarakat, khususnya pemenuhan gizi.

“Bu Siti Atikoh ini banyak ilmu keluarganya, baik menjaga gizi anak-anaknya, baik agar tidak stunting, menjaga ibu-ibu yang hamil agar anak menjadi sehat, ibu Siti Atiqoh punya ilmunya dengan cara yg murah meriah. Apalagi nanti ada KTP Sakti,” ungkap Hasto.

“Karena itulah saya yakin kita semua mendukung Bu Siti Atikoh. Mari kita bergerak bersama, cari pemimpin yang baik. Untuk membeli sampo saja kita pikir-pikir, apalagi untuk memimpin Indonesia rakyat kita, betul? Cari yang punya pengalaman, cari yang berprestasi, cari yang hebat, cari yang berkinerjanya tinggi, itu ada di Pak Ganjar-Mahfud,” pungkasnya.

Semua Berita

Berita Terbaru