29.2 C
Jakarta
Tuesday, September 24, 2024

Ganjar Atikoh Menerima Dua Aspirasi dari Pelaku UMKM di Tegal

Jangan Lewatkan

Istri calon presiden Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, berdialog dengan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di sebuah restoran, Jalan Griya Mutiara Asri, Kalisapu, Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (29/12/2023).
Atikoh Ganjar menyerap aspirasi tentang pentingnya pemerintah ke depan menjaga kestabilan harga bahan pokok. Menurutnya, ketidakstabilan harga bakal menyulitkan para pelaku UMKM menjual hasil produk ke konsumen.
“Harga yang naik dan turun mempersulit mereka untuk menentukan harga jual. Ketika kemahalan, nanti konsumen mengeluh, ya. Ketika harga produknya itu diturunkan, aneh juga itu. Jadi, dibutuhkan kestabilan harga,” kata Atikoh.
Atikoh juga mengaku menyerap aspirasi tentang pentingnya pelaku UMKM dimudahkan mengakses modal. Terutama berkaitan dengan peminjaman di bank.
“Terkait dengan permodalan, mereka (pelaku UMKM) harapannya supaya bisa didampingi agar bisa mendapatkan akses permodalan,” kata Atikoh.
“Ini supaya bisa didampingi agar mereka bisa memperoleh modal, baik dari pemerintah yang ada subsidinya maupun dari perbankan yang konvensional,” lanjut ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu.
Selain itu, Atikoh juga mencatat aspirasi tentang perlunya kemudahan mengurus sertifikat halal agar pelaku UMKM tidak terkena pungutan liar alias pungli ketika proses dilakukan secara rumit.
“Mereka harapannya kami bisa memfasilitasi dengan baik, sehingga tidak ada pungli. Prosesnya juga bisa sesuai dengan aturan sehingga tidak terlalu lama karena itu adalah bentuk dari perlindungan bagi konsumen maupun produsen,” kata Siti Atikoh Supriyanti.
Diketahui, Atikoh hadir dalam dialog di Kabupaten Tegal didampingi Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pariwisata Wiryanti Sukamdani dan Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi.
Wiryanti menyebutkan selama ini pihaknya berusaha agar hasil produk UMKM lokal di Tegal bisa bersaing di level nasional, bahkan internasional.
“Kami terus berupaya agar produk tidak hanya di Tegal saja, tetapi juga di seluruh Indonesia untuk bisa bermain di kancah nasional maupun internasional,” kata Wiryanti.
Wiryanti sendiri merasa bangga 70 dari 100 persen hasil produk UMKM lokal di Tegal bisa dibawa ke tingkat nasional.
“Jadi untuk bisa menjadi pemain nasional maupun internasional, itu harus dikurasi dahulu, harus dicek dahulu, apakah punya sertifikat halal atau dia bagaimana kandungan gulanya dan sebagainya. Itu sangat penting,” jelas Wiryanti.

Semua Berita

Berita Terbaru