27.1 C
Jakarta
Saturday, October 19, 2024

Peringatan TPN Ganjar-Mahfud terhadap Penganiayaan Pendukung oleh TNI sebagai Ancaman bagi Netralitas Aparat

Jangan Lewatkan

Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis menegaskan, penganiayaan pendukung paslon nomor urut tiga di Boyolali, Jawa Tengah, yang diduga dilakukan anggota TNI, sangat membahayakan netralitas aparat dalam Pilpres 2024.

“Brutalitas ini membahayakan netralitas pemilu. Kekerasan ini membahayakan masa depan pemilu kita karena ini menimbulkan iklim ketakutan dan iklim culture of fear di masyarakat,” tutur Todung di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).

Todung menyatakan, publik tidak boleh acuh dan membiarkan peristiwa itu begitu saja. Dia pun meminta aparat penegak hukum mendalami kasus penganiyaan pendukung Ganjar-Mahfud tersebut dengan profesional.

“Dan minta akuntabilitas penanganan kasus ini kepada yang berwajib, TNI maupun Polri. Kami minta semua kontestan pilpres untuk betul-betul menghormati hukum dan tidak main kekerasam, tidak main ekstra hukum dan tunduk pada kronologi yang berlaku,” jelas dia.

Sebelumnya, beredar di sosial media video pemukulan pendukung Ganjar-Mahfud oleh anggota TNI di Boyolali, Jawa Tengah. Diduga hal tersebut dipicu knalpot motor yang berisik saat melintas di sekitar personel Batalyon 408, tepatnya di traffic light Sonolayu, Boyolali, Jawa Tengah.

Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis menyampaikan, ada empat korban penganiayaan dalam peristiwa itu. Mereka merupakan pendukung paslon capres-cawapres nomor urut tiga.

“Yang luka-luka itu empat di boyolali. Mereka adalah relawan pendukung Ganjar-Mahfud yang diduga mengalami kekerasan dan brutalitas dari pendukung paslon yang lain. Dan empat yang luka-luka konon katanya mendapat luka-luka akibat penganiayaan yang dilakukan oleh oknum-oknum TNI yang dilakukan di Pos TNI setempat,” tutur Todung di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).

Semua Berita

Berita Terbaru