Menurut Andi, tren elektabilitas ini akan bertahan hingga hari pemilihan pada 14 Februari 2024 jika tidak terjadi sesuatu yang signifikan. Sehingga, ia yakin Ganjar-Mahfud bisa lolos putaran pertama Pilpres 2024 dan akan menghadapi Prabowo-Gibran di putaran kedua.
“Kalau tidak terjadi sesuatu yang signifikan, maka peluang putaran dua tampaknya akan terjadi antara pasangan 2 (Prabowo-Gibran) dan 3 (Ganjar-Mahfud),” terang Andi.
Dia memaparkan, berdasarkan survei internal TPN Ganjar-Mahfud, elektabilitas Ganjar-Mahfud cenderung meningkat sejak debat cawapres pada Jumat 22 Desember 2023 lalu.
Sedangkan elektabilitas Prabowo-Gibran cenderung menurun kendati masih unggul. Suara untuk Prabowo-Gibran turun dari 42,6 persen menjadi 41,1 persen dalam 24 jam terakhir.
“Adapun elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, konsisten berada di tempat terbawah, turun 0,3 persen menjadi 21,7 persen dari 22 persen,” terang Andi.
Andi menyampaikan, survei internal TPN Ganjar-Mahfud memakai tiga metode, yakni survei konvensional, diskusi kelompok terarah (FGD), dan analisis media.
“Dari triangulasi yang kami pakai, ini mesin yang sudah kami pakai sejak 2018, menunjukkan, kalau tidak ada kejadian-kejadian dadakan, maka suara 1, 2, 3 akan stabil seperti ini sampai 14 Februari 2024,” kata Andi.